Apa Itu Rapid Antigen Covid-19?
Bisa dibilang, metode rapid test antigen ini tingkat keakuratannya di atas rapid test antibodi, tapi masih di bawah PCR. Antigen adalah zat asing, termasuk virus, yang bisa masuk ke dalam tubuh. Nah, lewat rapid antigen, kita jadi bisa mengetahui apakah virus corona ada di dalam tubuh atau tidak. Untuk melakukan tes yang satu ini, tenaga medis akan mengambil sampel lendir dari tenggorokan atau hidung pasien lewat teknik swab. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Amerika Serikat, mengatakan dalam laman resminya bahwa tes rapid antigen dapat dilakukan pada semua orang alias tidak mengenal usia. Rapid antigen lebih baik dilakukan pada tahap awal infeksi ketika viral load atau jumlah virus sedang tinggi-tingginya.
Indikasi Rapid Test Antigen covid19
Tes rapid antigen umumnya dilakukan pada pasien yang diduga menderita penyakit Covid yang mirip dengan gejala banyak penyakit lain seperti berikut ini:
- demam dengan gejala pernafasan
- influenza
- diare dengan demam
- semua gejala infeksi virus : demam tinggi, nyeri badan,
- demam setelah kontak dengan pasien covid positif
Di masa pandemi COVID-19, rapid test antigen juga dilakukan pada orang yang bergejala demam atau tidak mengalami gejala apa pun, tetapi memiliki faktor-faktor berikut:
- Melakukan kontak dekat dengan seseorang yang diduga menderita COVID-19
- Berencana menjalani pengobatan atau perawatan di rumah sakit
- Bekerja di area yang tidak memungkinkan protokol kesehatan secara optimal
- Bekerja di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
- Bekerja di fasilitas pelayanan umum
Peringatan Rapid Test Antigen
Sebelum menjalani tes rapid antigen, ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu:
- Hasil rapid test antigen dapat dipengaruhi oleh cara pengambilan sampel air liur atau lendir, cara penanganan sampel sebelum dites, dan alat tes yang digunakan
- Hasil tes rapid antigen tidak selalu akurat, bisa berupa positif palsu atau negatif palsu
- Untuk memastikan diagnosis adanya infeksi, hasil rapid test antigen harus diikuti oleh pemeriksaan lain, seperti RT-PCR, kultur mikroorganisme, atau tes rapid antibodi
Pemeriksaan swab antigen atau res rapid antigen tidak dianjurkan untuk dilakukan sendiri di rumah karena bisa terjadi kesalahan dalam pengambilan sampel. Hal ini bisa membuat hasil pemeriksaan menunjukkan negatif palsu atau false positive. Ini artinya hasil tersebut bisa saja negatif, padahal sebenarnya belum tentu. Oleh karena itu, untuk mendiagnosis COVID-19 diperlukan pemeriksaan klinis dari dokter beserta PCR.
Prosedur Rapid Test Antigen
Proses yang dilakukan oleh dokter dalam prosedur rapid test antigen tergantung pada sampel yang digunakan. Sampel bisa berupa lendir yang diambil dengan proses swab dari hidung, tenggorokan, atau bagian tubuh lainnya, bisa juga berupa darah yang diambil dengan menusukkan jarum ke ujung jari.
Berikut ini adalah tahapan pada tes rapid antigen yang menggunakan sampel lendir tenggorokan:
- Dokter akan meminta pasien untuk membuang ingus dari hidung bila ada.
- Dokter akan meminta pasien untuk mendongakkan kepala, sehingga memudahkan proses pengambilan sampel lendir. Jika pengambilan sampel dilakukan melalui mulut, dokter akan meminta pasien membuka mulut selebar mungkin.
- Dokter akan memasukkan alat swab yang menyerupai cotton bud panjang ke hidung atau mulut, dan mendorongnya hingga ke nasofaring, yaitu bagian atas tenggorokan yang terletak di belakang hidung.
- Dokter akan memutar atau menggerakkan alat swab sekitar 15 detik agar lendir di nasofaring menempel pada alat.
- Setelahnya, dokter akan menarik alat swab dari hidung atau mulut secara perlahan.
Sedangkan pada tes rapid antigen yang menggunakan sampel darah dari ujung jari pasien (finger prick), langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
- Dokter akan membersihkan ujung jari pasien dengan alkohol.
- Alat khusus dengan jarum di ujungnya akan ditusukkan ke ujung jari pasien.
- Ujung jari pasien yang sudah dilukai jarum akan ditekan hingga darah dari luka tersebut menetes ke alat rapid test.
- Dokter akan meneteskan cairan pendeteksi antigen (reagen) ke alat rapid test yang sebelumnya telah ditetesi sampel darah pasien.
Setelah Rapid Test Antigen
Pasien dapat langsung mengetahui hasil rapid test antigen sekitar 15 menit setelah tes selesai dilakukan. Hasil rapid antigen bisa berupa positif, yaitu terdeteksi adanya antigen; atau negatif, yaitu tidak terdeteksi adanya antigen. Pasien yang mendapatkan hasil tes rapid antigen positif mungkin akan disarankan untuk:
- Melakukan isolasi mandiri selama 14 hari
- Menjalani pemeriksaan lanjutan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih akurat
- Mengonsumsi obat-obatan, baik untuk mengobati penyakit, meredakan gejala, maupun mencegah komplikasi
- Memeriksakan diri kembali ke dokter bila gejala memburuk
Hai Sahabat Lineation! Klinik Utama Lineation Bisa Test Covid-19 loh! Kini layanan Test Antigen Lebih Terjangkau Hanya 95k. Ayo segera test antigen di klinik @lineation.id Lalu kita akan mendapatkan Surat Resmi Hasil Pemeriksaan Covid-19 hanya dalam waktu 15 menit saja loh! Surat yang bisa digunakan untuk keperluan-keperluan penting di kemudian hari (melamar kerja, berpergian, DLL) surat yang menandakan bahwa Anda terbebas dari virus corona
Segera ajak teman dan keluarga Anda untuk melakukan rapid antigen covid-19 ini, di klinik Lineation. Hubungi Customer Service Laboratorium atau CSO/ CRM untuk informasi lebih lanjut.
For more info :
Call Centre : 022 2010593
CS 1 : 0812 2190 6850
CS 2 : 0878 8076 5599
CS 3 : 0878 8070 5599
Telegram : LineationID
Youtube : Lineation Centre
Tiktok & Instagram : Lineation.id
Shopee : Lineation
Tokopedia : LineationID